Pada tanggal 13 Juni 2017 lalu, startup asal
Shopmatic fokus pada lokalisasi dan kemudahan penggunaan
Singapura Shopmatic mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan pendanaan Pra Seri A senilai US$5,7 juta (sekitar Rp76 miliar). Investasi tersebut dipimpin oleh ACP dan Spring, yang merupakan bagian dari Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura.
Shopmatic merupakan platform software-as-a-service (SaaS) yang bisa memudahkan para pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk membuat situs belanja online, lengkap dengan fasilitas pembayaran dan logistik. Selain itu, layanan mereka pun bisa membantu kamu dalam menampilkan produk di berbagai e-commerce, hingga menambahkan tombol “Beli” di akun media sosial.
Semua layanan tersebut bisa kamu dapatkan dengan membayar biaya bulanan sekitar US$38 (sekitar Rp506.000). Saat ini, Shopmatic mengaku telah mempunyai sekitar 75.000 pelanggan serta telah hadir di India, Singapura, dan Hong Kong. Dengan meraih dana segar tersebut, mereka pun siap untuk hadir di Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan beberapa negara Timur Tengah.
Menurut sang CEO Anurag Avula, keunggulan utama dari Shopmatic adalah kemudahan pengoperasian produk mereka. “Hanya butuh waktu kurang dari lima menit untuk membuat toko online di platform kami,” tutur Avula kepada Tech in Asia.
Selain itu, Shopmatic pun berusaha fokus untuk melakukan lokalisasi yang baik setiap kali hadir di negara baru. Sebagai contoh ketika hadir di India, mereka bekerja sama dengan Citrus Pay untuk menghadirkan layanan payment gateway. Hal yang sama pun akan mereka lakukan di Indonesia.
“E-commerce akan memainkan peran penting dalam strategi pemasaran yang menggunakan lebih dari satu kanal (omnichannel). Kami mendorong para pemilik UKM untuk menerima perubahan ini dan lekas masuk ke bisnis digital,” ujar Ted Tan, Deputy Chief Executive dari Spring.
Seperti menyadari kalau masyarakat di negara seperti India dan Indonesia sangat senang menggunakan perangkat mobile, Shopmatic pun telah meluncurkan versi mobile dari produk mereka yang bernama Shopmatic Go. Sebanyak 66 persen dari pengguna mereka telah memanfaatkan layanan tersebut.
Di Indonesia sendiri telah ada startup yang serupa dengan Shopmatic, yaitu SIRCLO. Sejauh ini, harga untuk berlangganan bulanan yang mereka tetapkan lebih murah dibanding Shopmatic, yaitu mulai dari Rp259.000.
Pada awal bulan Juni 2017, SIRCLO menyatakan kalau mereka telah membantu lebih dari sepuluh ribu penggunanya dalam menjalankan transaksi senilai US$6 juta (sekitar Rp79 miliar) dalam waktu setahun terakhir. Mereka pun merupakan salah satu startup tanah air yang terpilih untuk mengikuti gelombang keempat dari program akselerator Google Launchpad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar