Rabu, 19 April 2017

STARTUP YANG DI-INVEST BESAR-BESARAN ITU TERNYATA UNTUNGNYA NOL


Selalu tergiur mendengar banyaknya startup yang mendapatkan investasi miliaran rupiah, atau bahkan miliaran dolar?
Well, here’s the truth: investasi adalah hutang, dan satu-satunya cara membayar hutang tersebut adalah dengan menghasilkan keuntungan. Pertanyaannya, udah untung belum?
Sebuah tulisan di blog kontroversial Zerohedge.com pada 10 November 2015 lalu memaparkan tentang bagaimana para startup yang masuk ke kategori unicorn (yaitu mereka yang memiliki valuasi sama dengan atau lebih besar dari 1 miliar dolar) mulai berjatuhan satu per satu.
Berjatuhan di sini bukan berarti mereka tutup atau bangkrut. Berjatuhan di sini adalah, setelah memiliki valuasi yang begitu tinggi, para startup ini kemudian tidak bisa lagi mendapatkan investasi yang senilai dengan valuasinya.
Alasannya?
Investor mulai melihat bahwa valuasi tersebut berlebihan, dan startup tersebut sebenarnya tidak menguntungkan.
Dropbox, misalnya, yang terakhir pada Januari 2014 divaluasi sebesar 10 milyar dolar, baru-baru ini diberi peringatan bahwa mereka tidak bisa go public (menjual sahamnya) senilai valuasi mereka dalam investment round terakhir.
Lalu, Snapchat, social media yang digemari anak muda, juga mengalami situasi yang mirip. Nilai sahamnya dipertanyakan oleh investor, dan pada akhir September lalu nilai saham Snapchat turun sebanyak 25% dalam valuasinya.
Sampai-sampai, ada istilah bahwa unicorn telah berubah menjadi zerocorn.
Bagaimana tidak? Sudah jadi rahasia umum kalau startup dengan investasi besar seringkali hanya “bakar duit”–melakukan promo besar-besaran tanpa henti, memasang harga murah hingga gratis untuk produknya, for the sake of reaching as many consumers as possible, tanpa memikirkan model bisnis atau revenue stream yang sustainable.
Istilah zerocorn sepertinya sesuai untuk diutarakan, kalau memang hasil perhitungan yang ditampilkan di artikel Zerohedge tersebut benar. Valuasi seratus lebih unicorn startup yang disajikan dalam sebuah tabel (mulai dari Uber dengan 51 milyar dolar hingga Eventbrite dengan 1 milyar dolar), jika ditotal akan mencapai 486 milyar dolar.
Namun, percaya atau tidak, total keuntungan dari semua startup tersebut adalah nol.
Salah siapa? Salah orang yang bikin valuasi? Salah orang-orang kaya bodoh yang gampang tertipu? Salah venture capital? Atau sebenarnya salah kita semua yang terlalu mendewa-dewakan valuasi dan investasi? Apakah ini berarti kita harus berhenti mendorong semua orang untuk membuat tech/digital startup, and  then go back to “real” business such as manufacturing?
Mari berpikir keras (dan realistis) bersama-sama.

10 PREDIKSI EKOSISTEM STARTUP TEKNOLOGI INDONESIA 2017


Melanjutkan ritual ramalan ekosistem yang saya mulai tahun lalu, kini tiba saatnya saya kembali dengan prediksi yang jauh lebih mutakhir untuk tahun 2017 ini. Secara umum, saya yakin dan percaya tahun ini akan menjadi tahun yang ramai dengan hiruk-pikuk keseruan di ekosistem startup teknologi di tanah air.
Berbeda dengan tahun lalu, kali ini saya akan menghadirkan 10 prediksi yang tidak akan saya pertanggungjawabkan keakuratannya. Tapi berbekal 4 prediksi yang cukup akurat dari 5 prediksi tahun lalu, saya akan kembali melontarkan berbagai penerawangan yang telah mengarungi isi kepala saya selama 3 bulan terakhir.

Sekali lagi, 10 prediksi saya ini adalah tanpa dasar yang jelas, dan juga tidak dilakukan berdasarkan metodologi riset apapun. Semua ini sejatinya hanyalah bermodalkan pengalaman saya membanting tulang selama ini, serta didukung beberapa gosip panas dari para pembisik @startupwati di berbagai penjuru dunia. Silakan terus dibaca dengan risiko yang kalian tanggung sendiri yooo…

1. E-commerce akan terus menghiasi headline berbagai media. Akan ada beberapa nama besar yang mulai kehabisan nafas, hingga mungkin menghembuskan nafas terakhir… Pemain raksasa dari luar akan penetrasi ke Indonesia, mungkin dengan cara mencaplok salah satu nama yang mulai ngos-ngosan itu tadi.

2. Fintech akan meledak-ledak. Sebagian besar akan meledak hingga tewas tanpa sebab yang jelas, mungkin karena ledakan (alias bom) bunuh diri. Beberapa bank akan masuk ranah ini dengan tergopoh-gopoh tanpa visi, yang penting masuk dulu. Digital banking akan menjadi kosakata utama di berbagai papan reklame.

3. Industri transportasi online akan mendapatkan kejutan dengan munculnya pemain baru dengan teknologi yang tidak terbayangkan sebelumnya. Perusahaan konvensional yang jeli akan melihat tanda-tanda ini, dan saya berharap mereka bisa berkolaborasi dengan pemain baru ini. Kata kuncinya mungkin berkaitan dengan “e-logistic” dan “e-distribution”.

4. Travel-tech akhirnya akan mendapatkan tempat yang pantas di panggung startup Indonesia. Dengan dukungan signifikan dari pihak pemerintah, saya melihat sektor pariwisata akan menjadi sektor paling menjanjikan di tahun 2017 ini. Saya sendiri akan melakukan berbagai eksplorasi di sektor ini. Mau ikutan? ðŸ™‚

5. Korporasi besar di bidang consumer goods akan mulai melirik startup. Berbagai kerjasama dan investasi akan mulai dikucurkan. Sektor lifestyle, beauty, dan health akan menjadi sangat menarik untuk diberi perhatian khusus. Jika kamu berniat menjadi angel investor, pantau terus munculnya anak-anak muda kekinian di ranah ini. Yuk!

6. Universitas akan meluncurkan berbagai inkubator lengkap dengan kompetisi di segala lini kehidupan startup. Himpunan mahasiswa juga tidak mau ketinggalan. Ekosistem startup di institusi pendidikan akan mencapai puncak keriuhan di tahun ini. Semoga tidak ada oknum yang memanfaatkan fenomena ini untuk kepentingan pribadi semata. Hmmm…

7. Coworking space akan semakin menjamur. Jumlahnya akan mencapai angka 100 dan menjangkau hingga 20 kota di berbagai pelosok Tanah Air. Pemain lama di dunia properti akan mulai ikutan, di mana sebagian akan bekerjasama dengan pemain baru yang dianggap berpotensi besar.

8. Media-media konvensional akan melakukan berbagai eksperimen dan terobosan demi mempertahankan eksistensi dan dominasi. Beberapa blog kekinian akan menjadi terafiliasi maupun tersedot ke pusaran arus zaman kuno. Advertising akan menjadi business model andalan, namun sebagian akan terhempas karenanya.

9. Civic-tech akan mendapatkan traction dan perhatian khusus dari beberapa pejabat pemerintah yang progresif. Tema smart city akan kembali diusung secara aktif. Beberapa pemain akan menjadikan machine learning sebagai prioritas, sehingga analisa data akan menjadi lebih relevan dan bermanfaat bagi kebijakan publik yang memihak rakyat.

10. Gerakan Nasional 1000 Startup Digital akan makin mewabah, bukan hanya di 10 kota pertama, tapi akan meluas ke berbagai sudut negeri ini. Berbagai media nasional akan memberikan porsi lebih untuk ikut menyebarkan semangat nasional ini. Akan lahir beberapa pemain baru yang mengecoh perhatian dan mungkin mengguncang percaturan startup nasional.

Akhir kata, saya pribadi sangat excited dengan semua perkembangan startup di tanah air. Saya selalu yakin dan percaya bahwa Indonesia akan menjadi pemain besar di kancah internasional, bukan hanya sekadar produsen, apalagi konsumen. Mari kita semua bekerja keras membangun fondasi yang lebih kuat lagi, demi terwujudnya cita-cita nasional, SEMUA ORANG HARUS BISA MAKAN!

Selamat tahun baru 2017. Salam Indonesia Raya!

4186

Selasa, 18 April 2017

Apa Kata Bos MatahariMall, Tiket, dan Bukalapak Tentang Developer Tanah Air?

11COMMENTS
Hacktiv8 Kursus JavaScript 2 | Ilustrasi
Demi menghadirkan produk yang mumpuni, sebuah startup tentu membutuhkan tim developer dengan kualitas yang baik. Dan untuk memenuhi kebutuhan akan developer tersebut, startup Indonesia punya cara yang berbeda-beda.

Gandeng 102 Developer, Worktrees Raih Pendanaan dari Direktur RS Mayapada



1COMMENT
developer pengembang|ilustrasi
Pada tanggal 13 Februari 2017 kemarin, marketplace untuk para developer software yang bernama Worktrees mengumumkan kalau mereka telah mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dengan jumlah yang tidak disebutkan. Dana segar tersebut mereka terima dari angel investor yang juga merupakan Direktur Rumah Sakit Mayapada, Grace Tahir, yang didukung oleh jaringan angel investor Angel Investment Network Indonesia (ANGIN)
.

Alasan Bukalapak Meluncurkan Fitur Baru Pemesanan Tiket Pesawat



2COMMENTS
Ticketing Pesawat | Featured
Marketplace Bukalapak belum lama ini menambahkan fitur baru dalam layanan mereka yakni pemesanan tiket pesawat. Fitur ini baru tersedia dalam layanan versi desktop, dan dalam waktu dekat akan segera hadir dalam aplikasi mobile.

Bagaimana Pertumbuhan Perekonomian Berbasis Aplikasi di Indonesia?



2COMMENTS
app economy | featured image
Artikel ini disponsori oleh: Branded Content Video Streaming - AppAnnie Logo

Bisa dibilang, berbagai aspek dalam hidup di zaman sekarang ini sangat bergantung pada berbagai aplikasi mobile yang menawarkan berbagai kemudahan. Direktur Regional INSEA App Annie Jaede Tan dalam helatan Decode Jakarta beberapa waktu lalu mengatakan bila kondisi ini telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia.