Selasa, 18 April 2017

Apa Kata Bos MatahariMall, Tiket, dan Bukalapak Tentang Developer Tanah Air?

11COMMENTS
Hacktiv8 Kursus JavaScript 2 | Ilustrasi
Demi menghadirkan produk yang mumpuni, sebuah startup tentu membutuhkan tim developer dengan kualitas yang baik. Dan untuk memenuhi kebutuhan akan developer tersebut, startup Indonesia punya cara yang berbeda-beda.

GO-JEK melakukannya dengan mengakuisisi startup teknologi asal India, sedangkan Sale Stock dan Traveloka justru banyak merekrut developer Indonesia yang bersekolah atau telah bekerja di luar negeri. Hal ini mengundang pertanyaan, bagaimana sebenarnya kualitas dari para developer yang hanya pernah mengenyam pendidikan dan bekerja di dalam negeri?
Pada acara Ideafest yang berlangsung di akhir bulan September 2016 lalu, tiga pimpinan dari startup terkenal tanah air hadir untuk membahas hal tersebut. Mereka adalah Hadi Wenas (CEO MatahariMall), Natali Ardianto (CTO Tiket), dan Achmad Zaky (CEO Bukalapak).

Developer Indonesia punya potensi, tapi …

Onemonth - Belajar Keterampilan Bisnis dan Pemrograman dalam Satu Bulan | Featured 2
Menurut Zaky, para developer Indonesia sebenarnya punya potensi untuk menjadi developer hebat. Hal ini dibuktikan dengan seringnya developer tanah air memenangkan berbagai lomba internasional. “Sayangnya, mereka seringkali tidak mendapat tempat dalam dunia bisnis,” ujar Zaky.
Hal ini disebabkan karena para developer tersebut tidak punya jam terbang yang cukup dalam mengembangkan sebuah program. Banyak lulusan Teknik Informatika di Indonesia yang langsung masuk ke perusahaan besar seperti Microsoft, IBM, dan Accenture. Menurut Zaky, hal tersebut menyebabkan mereka tidak bisa terjun langsung untuk mengembangkan sebuah program komputer dari nol.
“Namun sekarang jamannya sudah berbeda. Banyak developer Indonesia yang terjun ke dunia startup, sehingga mereka bisa punya jam terbang yang tinggi dalam mengembangkan program,” tutur Zaky.
Hal ini pun diamini oleh Natali. Kemunculan Koprol pada tahun 2008 yang kemudian diakuisisi oleh Yahoo pada tahun 2010, menjadi contoh yang baik bagaimana sebuah startup bisa berperan dalam membentuk developer yang berkualitas. “Ketika Koprol akhirnya ditutup pada tahun 2012, para developer mereka justru dicari banyak pihak,” tutur Natali.

Bagaimana cara menarik developer yang baik?

Indonesia Android Kejar
Beberapa founder startup tanah air yang saya temui menyatakan kalau dari developer-developer Indonesia yang mereka rekrut, banyak di antaranya yang punya kualitas mumpuni. Namun mereka mengakui kalau memang cukup sulit untuk menemukan developer seperti itu.
Hadi Wenas pun mengalami masalah yang sama saat membangun MatahariMall. Untungnya, ia berhasil merekrut seorang tokoh yang cukup berpengalaman dan populer di kalangan developer sebagai CTO, yaitu Komang Arthayasa.
“Sejak saat itu, lebih mudah bagi kami untuk mendapatkan developer yang berkualitas,” tutur Wenas.
Tak hanya Wenas, Natali pun punya cara yang unik untuk mendapatkan developer berkualitas. Saat ini, ia tengah mencoba untuk merekrut beberapa developer dari sebuah pesantren yang memang mengajarkan pemrograman secara intensif.
“Kami mencoba untuk mengambil developer dari Pondok Programmer, dan hasilnya ternyata memuaskan. Mereka mempelajari hal-hal yang memang dibutuhkan dalam dunia kerja, sehingga performa mereka bisa dua hingga tiga kali lebih baik dari lulusan IT lainnya,” jelas Natali.

Pentingnya pendidikan pemrograman sejak dini

Kumpulan Situs Pemrograman | Featured-Image
Lebih lanjut tentang pendidikan untuk para developer tanah air, Wenas dan Natali sepakat kalau pelajaran pemrograman seharusnya diajarkan sejak dini, bahkan mulai dari bangku sekolah dasar. Hal ini bahkan telah diterapkan di luar negeri, tentunya dengan cara yang menyenangkan agar disukai oleh anak-anak.
“Saya pertama kali mempelajari pemrograman saat duduk di bangku sekolah dasar, ketika saya mengenyam pendidikan di Amerika Serikat. Hal itu kemudian menumbuhkan minat saya, sehingga saat kembali ke Indonesia saya selalu membeli majalah komputer untuk mengetik ulang contoh-contoh source code yang ada di dalamnya,” kenang Natali.

Saat ini pemerintah Indonesia dan beberapa perusahaan swasta memang tengah gencar mendorong perkembangan developer tanah air. Hal itu tercermin dengan banyaknya kursus dan pendidikan pemrograman, hingga masuknya mata pelajaran pemrograman dalam kurikulum SMK. Semoga saja dengan berbagai upayan tersebut ke depannya developer tanah air bisa berkembang menjadi lebih baik dan mendapat tempat di negeri sendiri.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

ABOUT ADITYA

Suka menulis perkembangan dunia startup dan teknologi. Pecinta buku biografi dan science fiction. Bisa diajak ngobrol lewat email aditya@techinasia.com atau Twitter @adheet_ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar